Menjalin Kasih dalam Kisah (TAKM 2024)

    Suasana yang gelap serta rintikan hujan yang turun malam itu, membuat suasana menjadi dingin dan sunyi. Namun seketika berubah menjadi meriah tatkala tabuhan gong oleh Romo Ketua Distrik Bengkulu, Penarik, Pinang Raya, Argamakmur, dan Manna (Benaraya Aman), RP. Paulus Sarmono, SCJ, menggelegar dan disambut dengan riuh tepuk tangan para orang muda serta dibarengi dengan lampu yang menyala. Hal ini menjadi simbol dimulainya Temu Akbar Kaum Muda (TAKM) perdana Distrik Benaraya Aman, Jumat (05/07).

pembukaan acara TAKM
Pembukaan acara TAKM

    Dikatakan oleh RP. Sigfriedz Safe Amtonis, CSsR, sebagai romo moderator Orang Muda Katolik (OMK) Distrik Benaraya Aman, bahwa TAKM ini menjadi sebuah perjumpaan atau wawan hati antara sekelompok orang muda, yang bertujuan untuk membangun sebuah tradisi, karena menjadi orang muda katolik selalu dalam perjumpaan. Dalam suatu perjumpaan itu orang muda tidak hanya mengenal dirinya sendiri dan dunianya. Karena ketika berkumpul dan bersama itu akan membuat suatu situasi atau kondisi yang membuat orang muda selalu rindu untuk perjumpaan selanjutnya.

RP. Sigfriedz Safe Amtonis, CSsR

    Diikuti oleh kurang lebih 200 OMK, TAKM ini berlangsung di Unit Pastoral St. Yohanes Maria Vianney dari Jumat hingga Minggu (05-07/7), dengan tema Merajut Kasih dalam Kisah. Tentang tema ini RD. Bernadus Bayu Susanto,  romo rekan di Unit Pastoral St. Yohanes Maria Vianney Penarik ini menjelaskan, “dari perjalanan kita sebagai OMK juga menanggapi tema dari IYD tahun lalu, dan juga bersamaan dengan itu pada tahun ini Keuskupan Agung Palembang adalah tahun keluarga. Setelah sekian lama vakum, keadaan OMK saat ini masih berjauhan, dan dari situ memunculkan kerinduan satu dengan yang lain untuk berjumpa. Bagaimana dalam perjumpaan itu dirajut oleh kasih dalam bentuk kisah, karena dalam perjalanan waktu pasti ada cerita, ada kasih sayang satu dengan yang lainnya,” jelasnya.

RD. Bernadus Bayu Susanto

Ekaristi pembukaan TAKM

    Rangkaian kegiatan TAKM ini dimulai dengan perayaan ekaristi, dan ceremony pembuka. Pembukaan TAKM ini juga sekaligus dijadikan sebagai moment untuk me-launching logo serta jingle OMK Distrik Benaraya Aman. Ketua OMK Distris Benaraya Aman, Fransiskus Agung Setiabudi, menjelaskan bahwa  logo dan jingle OMK Distrik Benaraya Aman ini merupakan hasil karya dari OMK Paroki Pinang Raya dan OMK Pos Pelayanan Argamakmur. “Hasil logo tersebut didapatkan dari sayembara yang diadakan oleh pengurus distrik pada akhir tahun kemarin, dan diikuti oleh setiap perwakilan OMK yang ada di 5 wilayah Distrik Benaraya Aman. Setelah melalui proses penilaian juri, maka diperoleh hasil bahwa logo yang diusung oleh OMK Paroki Pinang Raya menjadi pemenang dalam sayembara tersebut.,” ujar Agung.

Logo Distrik BENARAYA AMAN

Lebih lanjut, Agung juga menjelaskan bahwa jingle yang ada saat ini merupakan hasil aransemen ulang dari jingle distrik sebelumnya.

“Jingle yang berjudul Orang Muda Pasti Bisa ini merupakan hasil karya dari Titus Alfantio, yang merupakan OMK Pos Pelayanan Argamakmur. Sebenarnya juga, jingle ini merupakan hasil aransemen ulang dari jingle distrik yang lama, sebelum adanya pemekaran, yaitu Distrik Bengkulu, Penarik, Pinang Raya (Benaraya),” lanjutnya.


Pengurus OMK Distrik Benaraya Aman

    Ada hal yang menarik dalam TAKM Benaraya Aman 2024, pada Sabtu, (6/7) para peserta diajak untuk berdinamika bersama keluarga yang ditempati, hal ini bertujuan agar para OMK dapat menggali kisah dalam keluarga yang mereka tempati.

    “Berdasar pada fokus pastoral kita yang juga mengangkat tema keluarga, dan berhubungan juga dengan tema TAKM Merajut Kasih dalam Kisah, sehingga kami berharap rekan-rekan muda dapat menggali kisah keluarga-keluarga yang mereka tempati serta dapat berbagi kasih ditengah keluarga yang baru,” ujar RD. Antonius Dengu Blikon, selaku romo kepala Unit Pastoral St. Yohanes Maria Vianney Penarik.

RD. Antonius Dengu Blikon

    Salah satu peserta juga mengatakan bahwa dirinya sangat berkesan dengan kegiatan live-in ini karena ia dapat pengalaman yang baru.

    “Hal yang menarik saat saya mengikuti TAKM ini adalah, live-in, karena dengan adanya kegiatan live-in ini saya menjadi bertemu dengan keluarga baru, teman baru, saya bisa berdaptasi di lingkungan baru, dan dapat mengenal banyak orang. Sehingga dapat menambah wawasan dan pengalaman saya.” Ujar Titis Simbolon.

Peserta OMK dari Manna

    Minggu pagi, (07/7), para peserta TAKM bersama dengan umat mengikuti perayaan ekaristi penutupan TAKM. Perayaan ekaristi ini dipersembahkan oleh RD. Antonius Dengu Blikon. Dalam kotbahnya, Romo Toni berpesan bahwa sebagai orang muda jangan takut untuk bergerak, karena Tuhan memilih anda bukan karena anda mampu, tetapi Tuhan yang akan memampukan anda. Dan Tuhan memilih anda bukan karena anda kudus, tetapi Tuhan yang akan menguduskan anda.

Foto bersama setelah misa

Usai mengikuti perayaan ekaristi, peserta diarahkan untuk berkumpul di bawah tenda acara dan mendengarkan pesan dan kesan dari perwakilan setiap OMK masing-masing wilayah.

     “Setelah mengikuti TAKM ini saya banyak mendapat pengalaman yang baru. Kami bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk berdinamika bersama keluarga-keluarga yang ada di Penarik ini. Dari apa yang saya dapat, kita patut bersyukur tentang apa yang terjadi dalam diri kita, sehingga untuk kedepannya marilah kita terlebih dahulu mensyukuri apapun yang kita dapatkan. Semoga kisah dan kasih yang kita dapat ditempat ini tidak berakhir disini, dan marilah kita merajut kasih ditempat kita masing-masing,” ujar Ricky Sitanggang perwakilan dari Pos Pelayanan Argamakmur.

Peserta OMK dari Bengkulu

            Romo Sarmono, SCJ, juga berharap agar OMK dapat lebih focus dan kreatif lagi, bukan hanya masalah ceremony yang berkaitan dengan liturgi, tetapi kedepannya harus ada gebrakan untuk menggali potensi-potensi orang muda, terutama yang berkaitan dengan bonus demografi yang akan datang.

RP. Paulus Sarmono, SCJ

    “Sangat mengkhawatirkan jika orang-orang muda katolik tidak mempunyai keterampilan yang memadai, sehingga menjadi sangat sulit di dalam persaingan nasional maupun internasional. Maka menjadi penting bila kita bisa sharing, berdiskusi, atau bahkan kita bisa mengundang narasumber, supaya anak-anak muda kita itu dibekali keterampilan-keterampilan  dimasa depan, supaya gerak dari gereja itu akan kelihatan bukan hanya hal-hal yang rohani, tetapi juga hal-hal yang berkiatan dengan pengembangan diri, dan pengembangan keterampilan kerja,” pungkas Romo Sarmono, SCJ.

Foto bersama

Panitia TAKM

Peserta OMK dari Argamakmur

Peserta OMK dari Pinang Raya

Peserta OMK dari Penarik

Kemudian, acara ditutup dengan doa dan santap siang bersama, foto bersama, sesi foto bersama perwilayah (paroki, unit pastoral, dan pos pelayanan), serta sayonara dengan salaman berkeliling antara peserta dan panitia. 


** Laras Anjar Sari
** Komsos St. Yohanes Penginjil, Bengkulu

Komentar