Peringatan Hari Pangan Sedunia

Pangan Sehat dari Bumi yang Sehat
Bengkulu, 21-22 Oktober 2023


Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober yaitu tanggal ketika Organisasi Pangan dan Pertanian PBB Didirikan pada tahun 1945. Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan mempunyai ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Pangan yang sehat didapat dari bumi yang sehat, melihat dampak kerusakan bumi yang luar biasa akibat pencemaran lingkungan, pupuk kimia dan polusi, sangat penting kesadaran individu tentang Ekologi. Tuhan menciptakan bumi kepada manusia untuk dipelihara dan dirawat, agar kehidupan tetap lestari, sama dengan menjalankan Visi Keuskupan Agung kita yaitu, sebagai saudara-saudari Kristus adalah garam dan terang dunia serta sakramen keselamatan bagi seluruh ciptaan. Dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2023, Dekanat III mengadakan dengan mengadakan kegiatan edukasi, sosialisasi tentang HPS, pameran, dan pembuatan pupuk organik. Lokasi kegiatan akan dilaksanakan di Paroki St. Yohanes Penginjil, Bengkulu. 



Pembukaan acara oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ

"Pangan Sehat dari Bumi yang Sehat merupakan tema dari kegiatan memperingati Hari Pangan Sedunia. Dengan tema ini, ingin mengajak umat katolik dan seluruh masyarakat untuk menyadari bahwa pangan itu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan berusaha memelihara dan mengolah pangan yang sehat. Maka diharapkan kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta, serta dapat melakukan gerakan bersama masyarakat sekitar untuk mengupayakan dan melestarikan pangan yang sehat.” tutur Romo RD. Rakidi, selaku Ketua Komisi PSE.

Romo RD. L. Rakidi

seminar Laudato Si

"Pupuk organik dibuat secara alami dari bahan-bahan yang ada disekitar kita, dan bermanfaat menambah unsur hara di dalam tanah, serta Mikro Organisme Lokal (MOL) yang mengandung unsur-unsur yang berfungsi sebagai NPK, Vitamin, Pestisida maupun Fungisida. Mari gunakan pupuk organik agar terciptanya pangan sehat dari bumi yang sehat." tutur Romo Paulus Sarmono SCJ.

Romo Paulus Sarmono SCJ

"Mie Hijau, adalah salah satu produk pangan organik yang alami, dengan menggunakan pewarna alami dari bayam atau daun kelor, serta tidak menggunakan penyedap rasa ( berbahan kimia ) dan tentunya tanpa bahan pengawet." tutur bapak Rafael Yakobus.

praktek membuat mie hijau

praktek membuat mie hijau

“Kegiatan praktik pembuatan pupuk organik dilaksanakan di Kebun Organik Nusantara milik gereja. Acara diikuti peserta dari Dekanat 1, Dekanat 2, dan Dekanat 3 yang berjumlah 175 peserta. Semoga acara ini dapat memberikan inspirasi kepada peserta, umat dan masyarakat untuk menjaga bumi agar tetap sehat sehingga memberikan pangan yang sehat pula bagi masyarakat.” tutur bapak Ag. Hargo Pramudya, selaku ketua panitia.

Bapak Ag. Hargo Pramudya, ketua panitia

praktek pembuatan pupuk organik

praktek pembuatan pupuk organik

praktek pembuatan pupuk organik

praktek pembuatan pupuk organik

“Kami para peserta sangat tertarik dan antusias dengan acara ini, seperti yang kita ketahui bahwa dari tanah yang sehat akan menghasilkan pangan yang sehat. Semoga kami semua dapat mengimplementasikan, menghidupi, meneruskan kepada anak-anak, pelajar, komunitas serta masyarkat disekitar. Kami juga berterima kasih kepada Keuskupan Agung Palembang, Komisi PSE dan Panitia atas terselenggaranya acara ini dan berharap agar acara dan kegiatan ini dapat dilaksanakan di sekolah, masyarakat dan setiap paroki." tutur para peserta .

foto bersama di Kebun Organik Nusantara

pameran produk pangan organik

pameran produk pangan organik

pameran produk pangan organik

pameran produk pangan organik

pameran produk pangan organik

pameran produk pangan organik




KOMSOS Paroki St.Yohanes Penginjil, Bengkulu
21-22 Oktober 2023

Komentar