YESUS Beneran Dimakan & Diminum?



Kehadiran Yesus dalam rupa roti dan anggur adalah "Kehadiran Nyata"

Artinya, bukan hanya sebuah simbol, meskipun wujudnya masih tetap roti dan anggur. Dalam iman kita percaya bahwa keduanya telah mengalami perubahan substansi, sehingga sungguh-sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus yang nyata. Dan dengan demikian, ketika menyambut Komuni dalam Misa, kita benar-benar menyantap Tuhan Yesus sendiri. Maka, kita menyebut Roti dan Anggur yang telah dikonsekrasikan oleh Imam sebagai SAKRAMEN MAHAKUDUS, sebab meskipun kita melihatnya secara lahiriah hanya berupa roti dan anggur, tetapi Tuhan Yesus benar-benar hadir di hadapan kita.



Jadi kalau kita komuni, kita makan Tuhan Yesus?

Ya, kita sungguh makan dan minum Tubuh dan Darah Yesus setiap kali kita menyambut Komuni dalam Misa. Bahkan meskipun kita menyambut hanya salah satu rupa saja sebenarnya sudah menyambut 100% dari Tuhan Yesus.

Kok tahu maksud Yesus bukan cuma "SIMBOL"?

Dalam Injil Yohanes, Yesus sendiri berkata : "DAGING-KU ADALAH BENAR-BENAR MAKANAN DAN DARAH-KU ADALAH BENAR-BENAR MINUMAN" (Yoh 6:55).
Walau banyak murid Yesus mengundurkan diri saat itu karena tidak mampu menerimanya, Yesus tidak meralat ajaran-Nya dengan bilang "Gini... Maksudnya itu cuma perumpamaan saja". Yesus benar-benar serius dengan perkataan-Nya bahkan mengulangnya terus menerus.



Apakah perkataan itu mengguncangkan kamu?

Melihat banyak murid-Nya pergi karena hal itu, Yesus malah justru menantang murid-Nya yang tersisa dan bertanya : "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" tetapi Petrus menjawab Yesus mewakili seluruh murid yang percaya kepada-Nya : "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal, dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Allah" (Yoh 6:68-69). Murid Yesus yang sejati menerima kehadiran nyata-Nya dalam Ekaristi.
Itu sebabnya, PERAYAAN EKARISTI adalah perayaan tak tergantikan yang adalah puncak dan pusat kehidupan kristiani, sebab di dalamnya terangkum seluruh kekayaan gereja yaitu Kristus sendiri.


*eduardus kristiawan*

Komentar